Fenobanbital adalah suatu
barbiturat kerja-panjang yang digunakan dalam pengobatan gangguan kejang,
insomnia, dan ansietas (kecemasan). Fenobarbital paling sering diberikan secara
peroral, tetapi dapat juga diberikan secara intramuskular dan intravena.
Dosis pemeliharaan yang
lazim untuk orang dewasa 2 mg/kg/hari, menghasilkan konsentrasi keadaan tunak
sekitar 20 mg/L. Sejumlah kecil data menunjukkan menunjukkan bahwa pendosisan
harus didasarkan pada berat badan total. Fenobarbital mempunyai waktu paruh
sekitar 5 hari; karena itu, konsentrasi terapeutik belum dicapai dalam 2 hingga
3 minggu setelah regimen pemeliharaan yang sesuai diberikan. Apabila
konsentrasi terapeutik sebesar 20 mg/L diperlukan dengan segera pada anak-anak
dan orang dewasa, dosis muatan 15 mg/kg dapat diberikan, biasanya dalam tiga
dosis terbagi, yakni 5mg/kg setiap 2 hingga 3 jam.
PARAMETER
UTAMA: Fenobarbital
|
Konsentrasi terapeutik
Bioavailabilitas (F)
S (untuk garam Na)
V
Neonatus
Anak-anak
dan orang dewasa
Cl
Anak-anak
Orang dewasa dan
neonatus
Lansia ( > 65
tahun)
t½
Anak-anak
Orang dewasa
Fu (fraksi tidak terikat dalam plasma)
|
15-40 mg/L
1,0 ( > 0,9 )
0,9
0,9 L/kg ( 0,7 - 1,0 )
0,7 L/kg ( 0,6 - 0,7 )
0,008 L/kg/jam (0,2 L/kg/hari)
0,004 L/kg/jam (0,1 L/kg/hari)
0,003 L/kg/jam (0,07 L/kg/hari)
2,5 hari
5 hari
0,5
|
KONSENTRASI TERAPEUTIK DAN TOKSIK
Pada
orang dewasa, biasanya diperlukan konsentrasi fenobarbital sebesar 10-30 mg/L
untuk mengendaliakn kejang. Secara keseluruhan, kisaran terapeutik kini
dianggap 15-40 mg/L. Batas atas kisaran terapeutik dibatasi oleh munculnya efek
samping, seperti depresi sistem saraf pusat (SSP) dan ataksia, walaupun
beberapa pasien tidak menunjukkan gejala toksisitas kronik bahkan ketika
konsentrasi fenobarbital melebihi 40 mg/L. Konsentrasi fenobarbital yang
tinggi, yakni 100 hingga 150 mg/L, dianggap berpotensi mematikan, meskipun ada
sejumlah pasien dengan konsentrasi yang lebih besar dapat bertahan hidup.
Banyak pasien yang mengalami sedasi yang berlebihan ketika konsentarasi
fenobarbital didorong dengan cepat menuju kisaran terapeutik. Karena alasan
inilah, jika memungkinkan secara klinis, penulis resep kemungkinan memilih
memulai terapi pasien pada sekitar 25 % dari target dosis pemeliharaan selama
minggu pertama terapi dan kemudian menaikkan dosis pemeliharaan sebesar 25 %
setiap 3 minggu, dan akhirnya mencapai regimen dosis pemeliharaan penuh pada
minggu ke empat terapi. Teknik meningkatkan dosis pemeliharaan dengan perlahan memungkinkan
banyak pasien menyesuaikan tubuhnya dengan konsentrasi fenobarbital mereka;
akan tetapi, teknik ini memperpanjang waktu yang dibutuhakan untuk mencapai
konsentrasi dalam kisaran terapeutik yang biasanya diterima. Dengan pemantauan
yang memadai dan perhatian terhadap efek sedatif fenobarbital, pemberian dosis
muatan penuh pernah dilakukan untuk segera mendapatkan kisaran terapeutik pada
pasien.
BIOAVAILABILITAS (F)
Walaupun
belum di teliti sepenuhnya, data yang tersedia, mengidentifikasikan bahwa
sedikitnya 80% dan kemungkinan > 90% fenobarbital yang diberikan secara oral
diabsorpsi. Bioavailabilitas yang sempurna (F=1,0) didukung oleh pengamatan
bahwa konsentrasi yang sama diperoleh ketika dosis fenobarbital yang sama
diberikan secara oral dan secara parenteral. Pendosisan intramuskular terbukti
menghasilkan bioavailabilitas 100%, dan pemakaian produk injeksi sebagai
larutan rektal menghasilkan bioavailabilitas 90%. Larutan dan suspensi terbukti
ekuivalen dengan bentuk sediaan tablet. Salah satu penelitian menujukkan tiga
formulasi supositoria yang pada dasarnya memiliki bioavailabilitas yang
ekuivalen satu sama lain, walaupun laju absorpsinya berbeda.
VOLUME DISTRIBUSI (V)
Volume
distribusi pada anak-anak dan orang dewasa sekitar 0,7 L/kg. Pada bayi yang
baru lahir, nilai volume distribusi sedikit lebih tinggi, yakni sekitar 0,9L/kg
(0,7-1 L/kg).
KLIRENS (Cl)
Fenobarbital
terutama di metabolisme oleh hati; kurang dari 20% dieliminasi melalui rute
ginjal. Oksidasi N-glukosida dan sitokrom p450 2C9 dan 2C19 merupakan mekanisme
utama metabolisme dan polimorfisme genetik dapat mengunah klirens. Klirens
total rerata untuk fenobarbital pada orang dewasa dan neonatus ≈ 4 ml/kg/jam
(0,004 L/kg/jam) atau (0,1 L/kg/hari). Nilai klirens sekitar 0,1 L/kg/hari pada
oorang dewasa dan neonatus menghasilkan pengamatan klinis berikut; untuk setiap
1mg/kg/hari natrium fenobarbital yang diberikan, konsentrasi fenobarbital dalam
keadaan tunak yang divapai sekitar 10mg/L.
WAKTU PARUH
Waktu
paruh fenobarbital adalah 5 hari pada kebanyakan pasien dewasa, tetapi mungkin
lebih pendek, yakni 2 hingga 3 hari, pada beberapa individu, terutama pada
anak-anak, atau pada pasien yang terpajan interaksi obat dengan agen yang
menginduksi metabolisme fenobarbital.
Pertanyaan 16:
Pasien S.M adalah seorang wanita berusia
45 tahun dengan berat badan 60 kg. Akhirnya-akhir ini, ia diresepkan
fenobarbital 120 mg/hari. Sepuluh hari yang lalu, konsentrasi diperoleh sebesar
15 mg/L; hari ini, konsentrasi fenobarbitasi sebesar 24 mg/L. Berdasarkan data
yang tersedia, berapakah konsentrasi fenobarbital wanita itu dalam keadaan
tunak?
Jawab:
Cl
=
=
=
= 4,2 L/hari
Diperoleh nilai klirens sebesar 4,2
L/hari
t½
=
=
= 6,9 hari
Dengan nilai klirens sebesar 4,2 L/hari,
diperoleh waktu paruh sekitar 7 hari
K
= Fenobanbital adalah suatu
barbiturat kerja-panjang yang digunakan dalam pengobatan gangguan kejang,
insomnia, dan ansietas (kecemasan). Fenobarbital paling sering diberikan secara
peroral, tetapi dapat juga diberikan secara intramuskular dan intravena.
Dosis pemeliharaan yang
lazim untuk orang dewasa 2 mg/kg/hari, menghasilkan konsentrasi keadaan tunak
sekitar 20 mg/L. Sejumlah kecil data menunjukkan menunjukkan bahwa pendosisan
harus didasarkan pada berat badan total. Fenobarbital mempunyai waktu paruh
sekitar 5 hari; karena itu, konsentrasi terapeutik belum dicapai dalam 2 hingga
3 minggu setelah regimen pemeliharaan yang sesuai diberikan. Apabila
konsentrasi terapeutik sebesar 20 mg/L diperlukan dengan segera pada anak-anak
dan orang dewasa, dosis muatan 15 mg/kg dapat diberikan, biasanya dalam tiga
dosis terbagi, yakni 5mg/kg setiap 2 hingga 3 jam.
PARAMETER
UTAMA: Fenobarbital
|
Konsentrasi terapeutik
Bioavailabilitas (F)
S (untuk garam Na)
V
Neonatus
Anak-anak
dan orang dewasa
Cl
Anak-anak
Orang dewasa dan
neonatus
Lansia ( > 65
tahun)
t½
Anak-anak
Orang dewasa
Fu (fraksi tidak terikat dalam plasma)
|
15-40 mg/L
1,0 ( > 0,9 )
0,9
0,9 L/kg ( 0,7 - 1,0 )
0,7 L/kg ( 0,6 - 0,7 )
0,008 L/kg/jam (0,2 L/kg/hari)
0,004 L/kg/jam (0,1 L/kg/hari)
0,003 L/kg/jam (0,07 L/kg/hari)
2,5 hari
5 hari
0,5
|
KONSENTRASI TERAPEUTIK DAN TOKSIK
Pada
orang dewasa, biasanya diperlukan konsentrasi fenobarbital sebesar 10-30 mg/L
untuk mengendaliakn kejang. Secara keseluruhan, kisaran terapeutik kini
dianggap 15-40 mg/L. Batas atas kisaran terapeutik dibatasi oleh munculnya efek
samping, seperti depresi sistem saraf pusat (SSP) dan ataksia, walaupun
beberapa pasien tidak menunjukkan gejala toksisitas kronik bahkan ketika
konsentrasi fenobarbital melebihi 40 mg/L. Konsentrasi fenobarbital yang
tinggi, yakni 100 hingga 150 mg/L, dianggap berpotensi mematikan, meskipun ada
sejumlah pasien dengan konsentrasi yang lebih besar dapat bertahan hidup.
Banyak pasien yang mengalami sedasi yang berlebihan ketika konsentarasi
fenobarbital didorong dengan cepat menuju kisaran terapeutik. Karena alasan
inilah, jika memungkinkan secara klinis, penulis resep kemungkinan memilih
memulai terapi pasien pada sekitar 25 % dari target dosis pemeliharaan selama
minggu pertama terapi dan kemudian menaikkan dosis pemeliharaan sebesar 25 %
setiap 3 minggu, dan akhirnya mencapai regimen dosis pemeliharaan penuh pada
minggu ke empat terapi. Teknik meningkatkan dosis pemeliharaan dengan perlahan memungkinkan
banyak pasien menyesuaikan tubuhnya dengan konsentrasi fenobarbital mereka;
akan tetapi, teknik ini memperpanjang waktu yang dibutuhakan untuk mencapai
konsentrasi dalam kisaran terapeutik yang biasanya diterima. Dengan pemantauan
yang memadai dan perhatian terhadap efek sedatif fenobarbital, pemberian dosis
muatan penuh pernah dilakukan untuk segera mendapatkan kisaran terapeutik pada
pasien.
BIOAVAILABILITAS (F)
Walaupun
belum di teliti sepenuhnya, data yang tersedia, mengidentifikasikan bahwa
sedikitnya 80% dan kemungkinan > 90% fenobarbital yang diberikan secara oral
diabsorpsi. Bioavailabilitas yang sempurna (F=1,0) didukung oleh pengamatan
bahwa konsentrasi yang sama diperoleh ketika dosis fenobarbital yang sama
diberikan secara oral dan secara parenteral. Pendosisan intramuskular terbukti
menghasilkan bioavailabilitas 100%, dan pemakaian produk injeksi sebagai
larutan rektal menghasilkan bioavailabilitas 90%. Larutan dan suspensi terbukti
ekuivalen dengan bentuk sediaan tablet. Salah satu penelitian menujukkan tiga
formulasi supositoria yang pada dasarnya memiliki bioavailabilitas yang
ekuivalen satu sama lain, walaupun laju absorpsinya berbeda.
VOLUME DISTRIBUSI (V)
Volume
distribusi pada anak-anak dan orang dewasa sekitar 0,7 L/kg. Pada bayi yang
baru lahir, nilai volume distribusi sedikit lebih tinggi, yakni sekitar 0,9L/kg
(0,7-1 L/kg).
KLIRENS (Cl)
Fenobarbital
terutama di metabolisme oleh hati; kurang dari 20% dieliminasi melalui rute
ginjal. Oksidasi N-glukosida dan sitokrom p450 2C9 dan 2C19 merupakan mekanisme
utama metabolisme dan polimorfisme genetik dapat mengunah klirens. Klirens
total rerata untuk fenobarbital pada orang dewasa dan neonatus ≈ 4 ml/kg/jam
(0,004 L/kg/jam) atau (0,1 L/kg/hari). Nilai klirens sekitar 0,1 L/kg/hari pada
oorang dewasa dan neonatus menghasilkan pengamatan klinis berikut; untuk setiap
1mg/kg/hari natrium fenobarbital yang diberikan, konsentrasi fenobarbital dalam
keadaan tunak yang divapai sekitar 10mg/L.
WAKTU PARUH
Waktu
paruh fenobarbital adalah 5 hari pada kebanyakan pasien dewasa, tetapi mungkin
lebih pendek, yakni 2 hingga 3 hari, pada beberapa individu, terutama pada
anak-anak, atau pada pasien yang terpajan interaksi obat dengan agen yang
menginduksi metabolisme fenobarbital.
Pertanyaan 16:
Pasien S.M adalah seorang wanita berusia
45 tahun dengan berat badan 60 kg. Akhirnya-akhir ini, ia diresepkan
fenobarbital 120 mg/hari. Sepuluh hari yang lalu, konsentrasi diperoleh sebesar
15 mg/L; hari ini, konsentrasi fenobarbitasi sebesar 24 mg/L. Berdasarkan data
yang tersedia, berapakah konsentrasi fenobarbital wanita itu dalam keadaan
tunak?
Jawab:
Cl
=
=
=
= 4,2 L/hari
Diperoleh nilai klirens sebesar 4,2
L/hari
t½
=
=
= 6,9 hari
Dengan nilai klirens sebesar 4,2 L/hari,
diperoleh waktu paruh sekitar 7 hari
K
=
=
= 0,1 hari-1
C1
= C° (e-Kt) + (1
– )
= +
= 5,52 mg/L + 18 mg/L
= 23,52 mg/L
Css rerata =
=
= 28,57 atau = 29 mg/L
=
= 0,1 hari-1
C1
= C° (e-Kt) + (1
– )
= +
= 5,52 mg/L + 18 mg/L
= 23,52 mg/L
Css rerata =
=
= 28,57 atau = 29 mg/L