Tuesday 22 November 2022

Proses resistensi antibiotik

 Animasi proses resitensi pada antibiotik


Link Video Animasi
https://dood.re/d/kgo1wh2fy70n



Tuesday 29 May 2018

Perhitungan Indeks Terapi Sempit Obat Fenobarbital

Fenobanbital adalah suatu barbiturat kerja-panjang yang digunakan dalam pengobatan gangguan kejang, insomnia, dan ansietas (kecemasan). Fenobarbital paling sering diberikan secara peroral, tetapi dapat juga diberikan secara intramuskular dan intravena.
Dosis pemeliharaan yang lazim untuk orang dewasa 2 mg/kg/hari, menghasilkan konsentrasi keadaan tunak sekitar 20 mg/L. Sejumlah kecil data menunjukkan menunjukkan bahwa pendosisan harus didasarkan pada berat badan total. Fenobarbital mempunyai waktu paruh sekitar 5 hari; karena itu, konsentrasi terapeutik belum dicapai dalam 2 hingga 3 minggu setelah regimen pemeliharaan yang sesuai diberikan. Apabila konsentrasi terapeutik sebesar 20 mg/L diperlukan dengan segera pada anak-anak dan orang dewasa, dosis muatan 15 mg/kg dapat diberikan, biasanya dalam tiga dosis terbagi, yakni 5mg/kg setiap 2 hingga 3 jam.

PARAMETER UTAMA: Fenobarbital
Konsentrasi terapeutik

Bioavailabilitas (F)

S (untuk garam Na)

V
Neonatus
Anak-anak dan orang dewasa

Cl
Anak-anak
Orang dewasa dan neonatus
Lansia ( > 65 tahun)

Anak-anak
Orang dewasa

Fu (fraksi tidak terikat dalam plasma)
15-40 mg/L

1,0 ( > 0,9 )

0,9


0,9 L/kg ( 0,7 - 1,0 )
0,7 L/kg ( 0,6 - 0,7 )


0,008 L/kg/jam (0,2 L/kg/hari)
0,004 L/kg/jam (0,1 L/kg/hari)
0,003 L/kg/jam (0,07 L/kg/hari)


2,5 hari
5 hari

0,5
KONSENTRASI TERAPEUTIK DAN TOKSIK
            Pada orang dewasa, biasanya diperlukan konsentrasi fenobarbital sebesar 10-30 mg/L untuk mengendaliakn kejang. Secara keseluruhan, kisaran terapeutik kini dianggap 15-40 mg/L. Batas atas kisaran terapeutik dibatasi oleh munculnya efek samping, seperti depresi sistem saraf pusat (SSP) dan ataksia, walaupun beberapa pasien tidak menunjukkan gejala toksisitas kronik bahkan ketika konsentrasi fenobarbital melebihi 40 mg/L. Konsentrasi fenobarbital yang tinggi, yakni 100 hingga 150 mg/L, dianggap berpotensi mematikan, meskipun ada sejumlah pasien dengan konsentrasi yang lebih besar dapat bertahan hidup. Banyak pasien yang mengalami sedasi yang berlebihan ketika konsentarasi fenobarbital didorong dengan cepat menuju kisaran terapeutik. Karena alasan inilah, jika memungkinkan secara klinis, penulis resep kemungkinan memilih memulai terapi pasien pada sekitar 25 % dari target dosis pemeliharaan selama minggu pertama terapi dan kemudian menaikkan dosis pemeliharaan sebesar 25 % setiap 3 minggu, dan akhirnya mencapai regimen dosis pemeliharaan penuh pada minggu ke empat terapi. Teknik meningkatkan dosis pemeliharaan dengan perlahan memungkinkan banyak pasien menyesuaikan tubuhnya dengan konsentrasi fenobarbital mereka; akan tetapi, teknik ini memperpanjang waktu yang dibutuhakan untuk mencapai konsentrasi dalam kisaran terapeutik yang biasanya diterima. Dengan pemantauan yang memadai dan perhatian terhadap efek sedatif fenobarbital, pemberian dosis muatan penuh pernah dilakukan untuk segera mendapatkan kisaran terapeutik pada pasien.

BIOAVAILABILITAS (F)
            Walaupun belum di teliti sepenuhnya, data yang tersedia, mengidentifikasikan bahwa sedikitnya 80% dan kemungkinan > 90% fenobarbital yang diberikan secara oral diabsorpsi. Bioavailabilitas yang sempurna (F=1,0) didukung oleh pengamatan bahwa konsentrasi yang sama diperoleh ketika dosis fenobarbital yang sama diberikan secara oral dan secara parenteral. Pendosisan intramuskular terbukti menghasilkan bioavailabilitas 100%, dan pemakaian produk injeksi sebagai larutan rektal menghasilkan bioavailabilitas 90%. Larutan dan suspensi terbukti ekuivalen dengan bentuk sediaan tablet. Salah satu penelitian menujukkan tiga formulasi supositoria yang pada dasarnya memiliki bioavailabilitas yang ekuivalen satu sama lain, walaupun laju absorpsinya berbeda.

VOLUME DISTRIBUSI (V)
            Volume distribusi pada anak-anak dan orang dewasa sekitar 0,7 L/kg. Pada bayi yang baru lahir, nilai volume distribusi sedikit lebih tinggi, yakni sekitar 0,9L/kg (0,7-1 L/kg).

KLIRENS (Cl)
            Fenobarbital terutama di metabolisme oleh hati; kurang dari 20% dieliminasi melalui rute ginjal. Oksidasi N-glukosida dan sitokrom p450 2C9 dan 2C19 merupakan mekanisme utama metabolisme dan polimorfisme genetik dapat mengunah klirens. Klirens total rerata untuk fenobarbital pada orang dewasa dan neonatus ≈ 4 ml/kg/jam (0,004 L/kg/jam) atau (0,1 L/kg/hari). Nilai klirens sekitar 0,1 L/kg/hari pada oorang dewasa dan neonatus menghasilkan pengamatan klinis berikut; untuk setiap 1mg/kg/hari natrium fenobarbital yang diberikan, konsentrasi fenobarbital dalam keadaan tunak yang divapai sekitar 10mg/L.

WAKTU PARUH
            Waktu paruh fenobarbital adalah 5 hari pada kebanyakan pasien dewasa, tetapi mungkin lebih pendek, yakni 2 hingga 3 hari, pada beberapa individu, terutama pada anak-anak, atau pada pasien yang terpajan interaksi obat dengan agen yang menginduksi metabolisme fenobarbital.

Pertanyaan 16:
Pasien S.M adalah seorang wanita berusia 45 tahun dengan berat badan 60 kg. Akhirnya-akhir ini, ia diresepkan fenobarbital 120 mg/hari. Sepuluh hari yang lalu, konsentrasi diperoleh sebesar 15 mg/L; hari ini, konsentrasi fenobarbitasi sebesar 24 mg/L. Berdasarkan data yang tersedia, berapakah konsentrasi fenobarbital wanita itu dalam keadaan tunak?
Jawab:
            Cl =
                =
                =
                = 4,2 L/hari
Diperoleh nilai klirens sebesar 4,2 L/hari

            t½ =
     =
                = 6,9 hari
Dengan nilai klirens sebesar 4,2 L/hari, diperoleh waktu paruh sekitar 7 hari

            K = Fenobanbital adalah suatu barbiturat kerja-panjang yang digunakan dalam pengobatan gangguan kejang, insomnia, dan ansietas (kecemasan). Fenobarbital paling sering diberikan secara peroral, tetapi dapat juga diberikan secara intramuskular dan intravena.
Dosis pemeliharaan yang lazim untuk orang dewasa 2 mg/kg/hari, menghasilkan konsentrasi keadaan tunak sekitar 20 mg/L. Sejumlah kecil data menunjukkan menunjukkan bahwa pendosisan harus didasarkan pada berat badan total. Fenobarbital mempunyai waktu paruh sekitar 5 hari; karena itu, konsentrasi terapeutik belum dicapai dalam 2 hingga 3 minggu setelah regimen pemeliharaan yang sesuai diberikan. Apabila konsentrasi terapeutik sebesar 20 mg/L diperlukan dengan segera pada anak-anak dan orang dewasa, dosis muatan 15 mg/kg dapat diberikan, biasanya dalam tiga dosis terbagi, yakni 5mg/kg setiap 2 hingga 3 jam.

PARAMETER UTAMA: Fenobarbital
Konsentrasi terapeutik

Bioavailabilitas (F)

S (untuk garam Na)

V
Neonatus
Anak-anak dan orang dewasa

Cl
Anak-anak
Orang dewasa dan neonatus
Lansia ( > 65 tahun)

Anak-anak
Orang dewasa

Fu (fraksi tidak terikat dalam plasma)
15-40 mg/L

1,0 ( > 0,9 )

0,9


0,9 L/kg ( 0,7 - 1,0 )
0,7 L/kg ( 0,6 - 0,7 )


0,008 L/kg/jam (0,2 L/kg/hari)
0,004 L/kg/jam (0,1 L/kg/hari)
0,003 L/kg/jam (0,07 L/kg/hari)


2,5 hari
5 hari

0,5
KONSENTRASI TERAPEUTIK DAN TOKSIK
            Pada orang dewasa, biasanya diperlukan konsentrasi fenobarbital sebesar 10-30 mg/L untuk mengendaliakn kejang. Secara keseluruhan, kisaran terapeutik kini dianggap 15-40 mg/L. Batas atas kisaran terapeutik dibatasi oleh munculnya efek samping, seperti depresi sistem saraf pusat (SSP) dan ataksia, walaupun beberapa pasien tidak menunjukkan gejala toksisitas kronik bahkan ketika konsentrasi fenobarbital melebihi 40 mg/L. Konsentrasi fenobarbital yang tinggi, yakni 100 hingga 150 mg/L, dianggap berpotensi mematikan, meskipun ada sejumlah pasien dengan konsentrasi yang lebih besar dapat bertahan hidup. Banyak pasien yang mengalami sedasi yang berlebihan ketika konsentarasi fenobarbital didorong dengan cepat menuju kisaran terapeutik. Karena alasan inilah, jika memungkinkan secara klinis, penulis resep kemungkinan memilih memulai terapi pasien pada sekitar 25 % dari target dosis pemeliharaan selama minggu pertama terapi dan kemudian menaikkan dosis pemeliharaan sebesar 25 % setiap 3 minggu, dan akhirnya mencapai regimen dosis pemeliharaan penuh pada minggu ke empat terapi. Teknik meningkatkan dosis pemeliharaan dengan perlahan memungkinkan banyak pasien menyesuaikan tubuhnya dengan konsentrasi fenobarbital mereka; akan tetapi, teknik ini memperpanjang waktu yang dibutuhakan untuk mencapai konsentrasi dalam kisaran terapeutik yang biasanya diterima. Dengan pemantauan yang memadai dan perhatian terhadap efek sedatif fenobarbital, pemberian dosis muatan penuh pernah dilakukan untuk segera mendapatkan kisaran terapeutik pada pasien.

BIOAVAILABILITAS (F)
            Walaupun belum di teliti sepenuhnya, data yang tersedia, mengidentifikasikan bahwa sedikitnya 80% dan kemungkinan > 90% fenobarbital yang diberikan secara oral diabsorpsi. Bioavailabilitas yang sempurna (F=1,0) didukung oleh pengamatan bahwa konsentrasi yang sama diperoleh ketika dosis fenobarbital yang sama diberikan secara oral dan secara parenteral. Pendosisan intramuskular terbukti menghasilkan bioavailabilitas 100%, dan pemakaian produk injeksi sebagai larutan rektal menghasilkan bioavailabilitas 90%. Larutan dan suspensi terbukti ekuivalen dengan bentuk sediaan tablet. Salah satu penelitian menujukkan tiga formulasi supositoria yang pada dasarnya memiliki bioavailabilitas yang ekuivalen satu sama lain, walaupun laju absorpsinya berbeda.

VOLUME DISTRIBUSI (V)
            Volume distribusi pada anak-anak dan orang dewasa sekitar 0,7 L/kg. Pada bayi yang baru lahir, nilai volume distribusi sedikit lebih tinggi, yakni sekitar 0,9L/kg (0,7-1 L/kg).

KLIRENS (Cl)
            Fenobarbital terutama di metabolisme oleh hati; kurang dari 20% dieliminasi melalui rute ginjal. Oksidasi N-glukosida dan sitokrom p450 2C9 dan 2C19 merupakan mekanisme utama metabolisme dan polimorfisme genetik dapat mengunah klirens. Klirens total rerata untuk fenobarbital pada orang dewasa dan neonatus ≈ 4 ml/kg/jam (0,004 L/kg/jam) atau (0,1 L/kg/hari). Nilai klirens sekitar 0,1 L/kg/hari pada oorang dewasa dan neonatus menghasilkan pengamatan klinis berikut; untuk setiap 1mg/kg/hari natrium fenobarbital yang diberikan, konsentrasi fenobarbital dalam keadaan tunak yang divapai sekitar 10mg/L.

WAKTU PARUH
            Waktu paruh fenobarbital adalah 5 hari pada kebanyakan pasien dewasa, tetapi mungkin lebih pendek, yakni 2 hingga 3 hari, pada beberapa individu, terutama pada anak-anak, atau pada pasien yang terpajan interaksi obat dengan agen yang menginduksi metabolisme fenobarbital.

Pertanyaan 16:
Pasien S.M adalah seorang wanita berusia 45 tahun dengan berat badan 60 kg. Akhirnya-akhir ini, ia diresepkan fenobarbital 120 mg/hari. Sepuluh hari yang lalu, konsentrasi diperoleh sebesar 15 mg/L; hari ini, konsentrasi fenobarbitasi sebesar 24 mg/L. Berdasarkan data yang tersedia, berapakah konsentrasi fenobarbital wanita itu dalam keadaan tunak?
Jawab:
            Cl = 

                =
                =
                = 4,2 L/hari
Diperoleh nilai klirens sebesar 4,2 L/hari

            t½ =
     =
                = 6,9 hari
Dengan nilai klirens sebesar 4,2 L/hari, diperoleh waktu paruh sekitar 7 hari

            K =
                =
                = 0,1 hari-1


C1 = C° (e-Kt) +  (1 – )
     = 15mg/L()+(1 – )
    =  +
    = 5,52 mg/L + 18 mg/L
    = 23,52 mg/L

Css rerata =
                =
               = 28,57 atau = 29 mg/L

                =
                = 0,1 hari-1


C1 = C° (e-Kt) +  (1 – )
     = 15mg/L()+(1 – )
    =  +
    = 5,52 mg/L + 18 mg/L
    = 23,52 mg/L

Css rerata =
                =
               = 28,57 atau = 29 mg/L