TEOFILIN
Teofilin adalah relaksan
otot halus bronkial yang memiliki sejarah digunakan untuk mengobati asma bronkial
dan penyakit pernapasan lainnya. Pembuktian yang baru-baru ini dilakukan menganjurkan
bahwa dosis rendah teofilin dimulai dari konsentrasi 5 mg/L hingga 10 mg/L
memiliki efek antiinflamasi dan efek imunomodulator.
KASUS
Tn. A 80 kg berumur 50
tahun, terlihat di UGD menderita asma, tidak memberikan respons saat diinhalasi
bronkodilator dan epinefrin.
a.
Hitunglah dosis muatan dari aminofilin
yang akan menghasilkan konsentrasi teofilin 10 mg/L.
b.
Apabila pasien telah menerima dosis muatan
aminofilin dan diperoleh konsetrasi teofilin 10 mg/L, perkirakan laju infus aminofilin untuk memelihara konsentrasi rerata
keadaan tunak 10 mg/L.
Jawab
:
a.
Sebelum menghitung dosis muatan,
terlebih dahulu dihitung volume distribusi pasien. Volume distribusi lazim teofilin
sekitar 0,4 L/kg hingga 0,5 L/kg. Jika digunakan 0,5 L/kg maka volume
distribusi pasien adalah sebagai berikut :
V
Teofilin = (0,5 L/kg)(BB)
=
(0,5 L/kg)(80 kg)
=
40 L
Setelah
diketahui volume distribusi pada pasien, maka dapat ditentukan dosis muatan aminofilin
sebagai berikut :
Dosis
muatan = (V)(C) / (S)(F)
=
(40 L)(10 mg/L) / (0,8)(1)
=
400 mg/0,8
=
500 mg
Dosis
aminofilin ini termasuk dalam rentang dosis muatan lazim 300 hingga 500 mg.
b.
Dengan menggunakan klirens rerata teofilin
0,04 L/kg/jam (3,2 L/jam), factor garam 0,8 dan bioavailabilitas 100% (F=1),
dapat diperkirakan laju infuse pemeliharaan aminofilin sebagai berikut :
Dosis
pemeliharaan = (Cl)(Cssrerata)(τ) /
(S)(F)
= (3,2
L/jam)(10 mg/L)(1 jam) / (0,8)(1)
= 32 mg /0,8
= 40 mg
aminofilin per jam