Spektrofotometri UV-Vis serta Aspek Kualitatif dan Kuantitatifnya –
Saya akan membahas tentang beberapa hal mengenai spektrofotometri. Spektrofotometri merupakan salah satu
materi yang terdapat pada kimia analisis. Artikel ini Saya buat untuk
memudahkan Saya dalam belajar dan memperdalam mengenai kimia analisis,
berhubung ini adalah ketiga kalinya Saya mengambil mata kuliah ini. Beberapa
hari yang lalu, dosen Saya masuk ke kelas dan mengumumkan bahwa materi yang
akan masuk dalam ujian final adalah seputar spektrofotometri serta analisis
kualitatif dan kuantitatifnya. Adapun yang menjadi acuan pustaka Saya adalah
sedikit catatan kuliah dan buku Kimia Analisis Farmasi karangan Prof. Dr. Ibnu
Gholib Gandjar, DEA.,Apt. dan Abdul Rohman, M.Si.,Apt.
Pada spektrofotometri
digunakan alat yang disebut dengan spketrofotometer. Adapun prinsipnya
menggunakan radiasi elektromagnetik
(REM) yakni sinar yang digunakan pada sinar Ultraviolet dan sinar visible dapat
dianggap sebagai energi yang merambat dalam bentuk gelombang. Adapun yang
diukur pada spektrofotometri adalah nilai absorban (A) yakni adanya absorbsi
pada panjang gelombang maksimum yang kemudian dihitung konsentarsinya. Metode
ini disebut metode basah karena sampel yang digunakan adalah larutan dimana
harus diketahui batas konsentrasi terkecil sampel yang diukur.
Perlu diketahui
terlebih dahulu, bahwa panjang gelombang adalah jarak linier
dari suatu titik pada satu gelombang ke titik yang bersebelahan pada panjang
gelombang berdekatan. Dimensi panjang gelombang adalah panjang (L) yang dapat
dinyatakan dalam centimeter (cm), angstrom (Å), atau nanometer (nm).
Frekuensi merupakan banyaknya gelombang yang
melewati suatu titik tertentu dalam satuan waktu. Dimensi frekuensi adalah T-1 dan satuan yang biasa digunakan adalah detik-1.
Sinar UV memiliki
panjang gelombang = 200-400 nm sedangkan sinar visibel memiliki panjang
gelombang = 400-750 nm. Berikut ini adalah tabel kisaran panjang gelombang,
frekuensi, dan spektrum elektromanetik.
Penyerapan Radiasi oleh Molekul
Semua molekul
mempunyai komponen energi yang terdiri dari :
1. Translasi ; molekul
secara keseluruhan dapat bergerak. Energi yang ada hubungannya dengan tranlasi
disebut energi tranlasional (Etrans).
2. Vibrasi ; gerakan
bagian molekul (atom atau sekelompok atom) yang dapat bergerak karena
berhubungan satu sama lain. Energi yang berhubungan dengan vibrasi disebut
dengan energy vibrasional (Evibr)
3. Rotasional ; molekul
dapat berotasi pada sumbunya. Energinya disebut energy rotasional (Erot)
4. Elektronik ; suatu
molekul yang memiliki konfigurasi elektronik yang tergantung pada elektronik
molekul dan energinya disebut energi elektronik (Eelek).
Bila dirumuskan maka
energi suatu molekul adalah gabungan dari beberapa komponen di atas.
E = Etrans + Evibr + Erot + Eelek
Aspek Kualitatif dan Kuantitatif Spektrofotometri UV-Vis
Spekra UV-Vis dapat
digunakan untuk informasi kualitatif dan sekaligus dapat digunakan untuk
analisis kuantitatif.
1. Aspek Kualitatif ;
Data spektra UV-Vis
bila digunakan secara tersendiri, tidak dapat digunakan unutk identifikasi
kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi, bila digabung dengan cara lain
seperti spektroskopi infra merah, resonansi magnet inti, dan spektroskoppi massa,
maka dapat digunakan untuk maksud analisis kualitatif suatu senyawa tersebut.
Data yang diperoleh
dari spektroskopi UV dan Vis adalah panjang gelombang maksimal, intensitas,
efek, pH, dan pelarut yang kesemuanya dapat dibandingkan dengan data yang sudah
dipublikasikan.
Dari spektra yang
diperoleh dapat dilihat, misalnya :
a. Serapan
(absorbansi) berubah atau tidak karena perubahan pH. Jika berubah
bagaimana perubahannya apakah batokromik ke hipsokromik dan sebaliknya atau
dari hipokromik ke hiperkromik, dsb.
b. Obat-obat yang
netral misalnya kafein, kloramfenikol atau obat-obat yang berisi ausokrom yang
tidak terkonjugasi seperti amfetamin, siklizin, dan pensiklidin.
2. Aspek Kuantitatif ;
Suatu berkas radiasi
dikenakan pada larutan sampel (cuplikan) dan intensitas sinar radiasi yang
diteruskan diukur besarnya. Intensitas atau kekuatan radiasi cahaya
sebanding dengan jumlah foton yang melalui satu satuan luas penampang per
detik.
Serapan dapat terjadi
jika foton/radiasi yang mengenai cuplikan memiliki energi yang sama dengan
energi yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya perubahan tenaga. Jika
sinar monokromatik dilewatkan melalui suatu lapisan larutan dengan ketebalan db, maka penurunan intesitas sinar (dl) karena melewati
lapisan larutan tersebut berbanding langsung dengan intensitas radiasi (I), konsentrasi spesies yang menyerap (c), dan dengan ketebalan lapisan
larutan (db). Secara matematis, pernyataan ini dapat dituliskan :
-dI = kIcdb
bila diintergralkan
maka diperoleh persamaan ini : I = I0 e-kbc
dan bila persamaan di
atas diubah menjadi logaritma basis 10, maka akan diperoleh persamaan :
I = I0 10-kbc
dimana : k/2,303 = a ,
maka persamaan di atas dapa diubah menjadi persamaan :
Log I0/I =
abc
atau A = abc (Hukum
Lambert-Beer)
dimana : A= Absorban
a= absorptivitas
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi
Bila Absorbansi (A)
dihubungkan dengan Transmittan (T) = I/I0 maka dapat diperoleh A=log 1/T .
Absorptivitas (a) merupakan suatu konstanta yang tidak
tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet, dan intensitas radiasi yang mengenai
larutan sampel. Tetapi tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan
panjang gelombang radiasi.
Pada Hukum
Lambert-Beer, terdapat beberapa batasan, antara lain :
1. Sinar yang
digunakan dianggap monokromatis
2. Penyerapan terjadi
dalam suatu volume yang mempunyai penampang luas yang sama
3. Senyawa yang
menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung terhadap yang lain dalam
larutan
4. Tidak terjadi
peristiwa flouresensi atau fosforisensi
5. Indeks bias tidak
tergantung pada konsentrasi larutan.
Salah satu hal yang
penting juga diingat adalah untuk menganalisis secara spektrofotometri UV-Vis
diperlukan panjang gelombang maksimal. Adapun beberapa alasan mengapa harus
menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu :
1. Pada panjang
gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang
maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap konsentrasi adalah yang
paling besar
2. Di sekitar panjang
gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut
hukum Lambert-Berr akan terpenuhi
3. Jika dilakukan
pengukuran ulang, maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang
gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan panjang gelombang maksimal.
Demikian sekilas
tentang Spektrofotometri UV-Vis serta aspek kualitatif dan kuantitatifnya.
Semoga Anda paham terhadap apa yang Saya jelaskan di atas dan semoga ilmunya
bermanfaat. Terakhir, sesuai dengan tujuan Saya menuliskan artikel ini, Saya
mohon doa Kamu agar Saya berhasil memahami materi tentang spektrofotometri dan
bisa lulus dalam mata kuliah Kimia Analisis ini.